“Puisi Lawas, Tafsir Baru”: Napas Segar untuk Karya Sastra Klasik Indonesia

Surabaya, 28 Mei 2025 — Dunia sastra Indonesia kembali mendapat sorotan segar melalui sebuah rubrik yang tengah naik daun: "Puisi Lawas, Tafsir Baru". Program ini hadir sebagai ruang eksplorasi untuk membaca ulang puisi-puisi klasik Indonesia dengan sudut pandang kekinian, yang menyentuh isu sosial, budaya digital, hingga keresahan anak muda masa kini.


Dalam setiap edisinya, rubrik ini membedah puisi lama dari sastrawan besar seperti Chairil Anwar, WS Rendra, atau Sapardi Djoko Damono, kemudian menafsirkannya ulang dengan lensa masa kini. Misalnya, puisi “Aku” karya Chairil Anwar dibaca bukan sekadar ungkapan eksistensial, tapi juga sebagai simbol perjuangan identitas generasi muda di era media sosial yang serba menuntut validasi.


Menurut editor sastra jatimku.com, program ini bertujuan menjembatani generasi muda dengan khazanah sastra Indonesia yang selama ini terasa jauh dan 'berdebu'. “Kami ingin menunjukkan bahwa puisi-puisi yang ditulis puluhan tahun lalu masih punya relevansi kuat jika dibaca dengan cara yang baru,” ujarnya.


Respons publik pun cukup menggembirakan. Banyak pembaca, khususnya pelajar dan mahasiswa, mengaku merasa ‘terhubung’ dengan puisi klasik yang sebelumnya dianggap berat dan membosankan. “Ternyata Chairil itu relatable juga, ya. Keras, ngotot, tapi jujur,” tulis salah satu komentar pembaca di laman jatimku.com.


Rubrik ini menjadi bagian dari misi jatimku.com untuk memperkuat literasi budaya di tengah derasnya arus informasi digital. Ke depan, redaksi berencana menghadirkan kolom interaktif, di mana pembaca bisa mengirimkan tafsir versinya sendiri terhadap puisi-puisi lawas yang mereka sukai.


Dengan semangat "Puisi Lawas, Tafsir Baru", sastra Indonesia tak lagi terkungkung dalam buku tua di rak perpustakaan. Ia hidup, bernapas, dan terus berbicara—dengan cara baru, untuk generasi baru.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "“Puisi Lawas, Tafsir Baru”: Napas Segar untuk Karya Sastra Klasik Indonesia"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.