Materi Puisi Akrostik - Sastra Indonesia







Assalaamu’alaikumJ.

Kali ini saya akan menjelaskan dan memberikan tips membuat Puisi Akrostik.

Ada yang sudah tahu apa itu Puisi Akrostik? Pasti sudah banyak yang pernah dengar ya atau bahkan sudah tahu apa itu Puisi Akrostik.

Baik, saya akan menjelaskan dulu apa Puisi Akrostik itu. Kalau puisi tentunya sudah tahu kan ya. Jadi saya akan menjelaskan akrostiknya. Apa sih Akrostik itu?

Jadi kata akrostik itu berasal dari bahasa Prancis acrostiche dan Yunani akrostichis yang artinya adalah sebuah sajak (kata lain dari puisi, yang huruf awal baris-barisnya menyusun sebuah atau beberapa kata, apabila dibaca secara vertikal (dari atas ke bawah).

Pola rima dan jumlah larik dalam Puisi Akrostik dapat bervariasi, karena Puisi Akrostik merupakan puisi deskripsi yang artinya menjelaskan kata yang dibentuk.

Yang paling penting dalam membuat Puisi Akrostik adalah mengait-ngaitkan huruf awal dengan gagasan yang akan kita kemukakan. Puisi ini bisa kita gunakan sebagai latihan menulis atau membuat puisi sambil belajar memilih diksi yang tepat untuk menyampaikan pesan.



Nah, sekarang saya jelaskan langkah-langkah membuat Puisi Akrostik. Langkah-langkanya yaitu sebagai berikut:

1. Tentukan temanya terlebih dahulu. Karena tema ibarat jiwa dalam sebuah tulisan. Entah itu puisi, cerita pendek (cerpen), novel dan bahkan artikel. Jadi hal pertama yang harus dipikirkan adalah tema yang kalian pilih untuk dijabarkan dalam puisi tersebut. Setelah itu pilihlahlah kata yang akan digunakan sebagai awalan atau kepala dari baris-baris puisinya.

2. Ingat bahwa kata yang dipilih sebagai huruf pertama dari tiap baris akan menentukan panjang Puisi Akrostik. Jika kata yang dipilih terlalu panjang atau pendek, cari persamaan katanya di Tesaurus. Bisa juga memakai lebih dari satu kata untuk tema yang dipilih. Tergantung selera masing-masing.

3. Curahkan gagasanmu. Tanyakan pada diri sendiri apa yang sebenarnya ingin kamu sampaikan. Bisa dengan mencari hal-hal yang berkaitan dengan tema.

4. Susun kata yang dipilih secara vertikal. Jelas. Agar bisa melihat dan mengantisipasi bagaimana nanti puisi kamu akan menyatu.

5. Puisi Akrostik tidak harus dimulai dari huruf pertama. Lihat dan cari huruf di mana kamu merasa dari huruf tersebut kamu dapat membuat susunan kalimat yang benar-benar kamu sukai dan mudah bagimu. Dengan begitu, akan mempermudah dalam penyusunan baris lainnya.

6. Libatkan pancaindra untuk lebih memahami konsep abstrak jika membayangkan detail spesifik melalui tubuh mereka.

7. Gunakan majas simile dan metafora. Ini tidak hanya berlaku untuk Akrostik. Tetapi karena melihat keterbatasan puisi ini, jadi lebih diutamakan untuk menggunakan kata-kata yang lebih efektif.

8. Revisi. Nah, proses inilah yang paling penting dalam membuat tulisan dalam bentuk apa pun. Sebab kita kadang suka berpikir, “Kok begini ya, kok jelek gini sih, ah kok kayak aneh gini sih, harus dirubah nih.” Begitu kan ya, hehe.

Jadi semakin berulang kali dibaca, maka akan kentara atau terlihat di mana letak kesalahan tulisan kita. So, jangan pernah lewatkan sesi ini ya.

Jadi, intinya dalam membuat Puisi Akrostik, (tidak hanya Puisi Akrostik saja sih sebenarnya tapi berbagai macam jenis puisi atau pun tulisan lainnya. Misal, cerpen, cerbung, novel, bahkan artikel dan lain-lain) perlu kreatifitas dan kepekaan terhadap sekitar. Perbanyak kosa kata dan yang paling penting belajar dan terus berlatih.

Baca juga : Materi Cerpen - Langkah Menulis Cerpen Untuk Pemula - Sastra Indonesia

Nah, sekarang saya kasih tahu caranya membuat Puisi Akrostik itu bagaimana. Caranya gampang banget. Caranya adalah dengan menuliskan terlebih dahulu nama secara vertikal. Mau kamu ambil dari nama benda, hewan atau pun nama orang tidak masalah. Tergantung selera ya, hehe. Saya akan kasih contoh yang saya ambil dari sebuah nama manusia, hehe.

Pertama tulis terlebih dahulu susunan katanya secara vertikal, begini:

Q
O
L
B
I
A
T
U
L

M
A
R
I
F
A
H

Setelah itu baru kita pikirkan kata-kata yang akan hadir dengan huruf-huruf awal yang sudah kita pilih tadi. Misalnya seperti di bawah ini:

Qolbu itu adalah hati, yang terpatri dalam raga ini
Orang-orang yang suka bermain hati, tapi juga takut patah hati
Labil dalam emosi itu sudah biasa bagi manusiawi
Bahkan mereka tidak peduli akan nafsu birahi
Inilah takdir yang harus dijalani
Allah Swt sudah memberikan pilihan pada ketetapan hati
Tinggal kita yang memilih dan menjalani
Usaha, tawakal dan iman yang harus kita miliki
Lubang jurang yang dangkal pun akan terlewati

Maha Suci Allah yang harus selalu melekat dalam hati
Agar Dia selalu meridhoi setiap perjalanan hidup ini
ain itu satu yang artinya Tuhan itu hanya satu di dalam hati
Rosulullah adalah nabi yang patut kita teladani
Indahnya seluruh surga yang Allah miliki
Fitrah nan kekal abadi itu pasti
Akankah salah satu surgaNya berhak kita tinggali?
Hanya Allah Swt yang berhak meridhoi
Contoh satu lagi yang saya ambil dari nama hewan yaitu, K U C I N G. Jangan lupa jadikan bentuk vertikal ya, hehe.

Kau bagaikan embun pagi yang bening dan menyegarkan
Ukiran senyummu yang mempesona nan menawan
Cerita hidupmu yang menarik hati para insan
Inginku bersanding bersamamu di pelaminan
Nada-nada cinta yang indah akan terdengarkan
Genggam erat selalu tanganku wahai pujaan

Jika Anda kesulitan dalam menentukan kata-katanya, maka pilihlah penggunaan kata yang lain. Misalnya dengan menggunakan majas, selain membuat puisi Anda terlihat lebih bernyawa tentunya menggunakan majas bisa membuat puisi Anda terlihat lebih indah. 

Selain itu, setelah Anda menemukan, memilih dan menulis sebuah nama secara vertikal, maka Anda bisa memulai mencari tema apa yang ingin Anda sampaikan kepada pembaca. Jika Anda kesulitan dengan huruf-huruf awalnya, gunakan kata-kata perbandingan dan kata-kata yang tidak biasa, buatlah sekreatif atau semenarik mungkin.

Baca juga : #Rabu_Puisi - Butiran Debu - Anna Noerhasanah

Mudah banget bukan? Hehe :-).

Selamat belajar dan mencoba :-).


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Materi Puisi Akrostik - Sastra Indonesia"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.