Materi - Artikel - Dialog Tag - Pirsawan





Beberapa waktu lalu, saya menemukan penulisan dialog tag yang masih kurang tepat. Padahal, materi seputar dialog tag ini sudah berulang kali dijelaskan di berbagai grup atau sumber yang menyediakan materi kepenulisan. Saya tidak menyalahkan penggunaan yang salah. Mungkin ada yang belum paham atau apa pun itu. Oleh karena itu, biar lebih paham, mari simak penjelasan seputar dialog tag berikut ini!
--------------------
Dialog tag adalah frasa yang mengikuti dialog, yang menginformasikan si pengucap dialog. Nah, dialog tag ini banyak jenisnya. Ada yang netral, ajakan, perintah, tanya, dan lain sebagainya. Misalnya seperti ujar, ucap, tanya, jawab, tukas, seru, ajak, perintah, pekik, teriak, keluh, keles, dll.

Baca juga : Puisi - BARA - Ka'dew Baasith

Yang perlu diperhatikan oleh Kakak-kakak sekalian, bahwasannya dialog tag itu berupa kata kerja. Bukan kata benda atau sifat. Di sini banyak yang salah mengartikannya.
Beberapa contoh dialog tag yang kerap saya temui:
1. "Maukah kau menjadi pendamping hidupku?" Tanya Ario.
2. "Maukah kau menjadi pendamping hidupku ?" Tanya Ario.
3. "Maukah kau menjadi pendamping hidupku?." Tanya Ario.
4. "Maukah kau menjadi pendamping hidupku? " tanya Ario.
5. "Maukah kau menjadi pendamping hidupku? " Tanya Ario.

Nah, dari contoh di atas, yang mana yang paling benar? Yuk, ditebak!
Sudah ditebak? Jawabannya apa?
Yup! Jawabannya nggak ada yang benar! Lho, kok bisa gitu sih? Bisa dong, Kak.
Terus kenapa bisa gitu? Yang benar gimana? Ada rumusnya, ya?
Jreng-jreng-jreng! Yang benar itu seperti ini: "Maukah kau menjadi pendamping hidupku?" tanya Ario.
--------------------

Baca juga :  Sajak Semesta - Rakasiwi

Berikut lima aturan yang wajib diketahui dalam dialog tag:

1. Dialog tag yang berada di awal
Contoh:
Ali berkata, “Aku mencintaimu.”

2. Dialog tag yang berada di akhir
Contoh:
“Aku mau makan,” ucap Budi.

3. Dialog tag yang terpotong
Dialog jenis ini bisa menggunakan em dash (pisah) ataupun elipsis.


Contoh:
(Menggunakan em dash)
“Maafkan aku, Leo. Tapi aku harus pergi—“

Atau
(Menggunakan elipsis)
“Maafkan aku, Leo. Tapi aku harus ….”

4. Dialog tag yang berada di antara dua dialog
Dialog jenis ini hampir sama dengan aturan dialog pertama dan kedua. Hanya saja, perbedaannya terletak pada dua dialog yang terpisah, yang berguna sebagai penjedaan.

Contoh:
“Aku rasa, aku belum pantas jika harus bersanding denganmu, Elara,” kataku sembari memegang tangannya, “kau terlalu baik untukku.”

Atau
"Kamu mau ke mana?" tanya Ario sambil memegang tangan Anita, "jangan pergi terlalu jauh."
Dalam aturan dialog tag ini, hanya bisa dilakukan oleh orang yang sama. Pun dengan penjedaan yang sebentar.
5. Tidak boleh ada dua dialog tag dalam satu paragraf
Dilarang memakai dua dialog tag dalam satu paragraf. Jika ingin menggunakan dua dialog tag, sebaiknya membuat paragraf baru.

Contoh salah:
"Apa kau melihat Anita?" tanya Ario. "Sudah tiga puluh menit yang lalu aku tidak menemukannya," tambah Ario.

Baca juga : #Sabtu_Resolusi2019 - Andary Witjaksono - Ini Resolusi atau Mimpi

Contoh yang benar versi 1: jadikan ke dalam aturan dialog tag nomor empat
"Apa kau melihat Anita?" tanya Ario dengan raut cemas, "sudah tiga puluh menit yang lalu aku tidak menemukannya."
Contoh yang benar versi 2: dialog tag terakhir dibuat ke dalam dialog biasa
"Apa kau melihat Anita?" tanya Ario dengan raut cemas. "Sudah tiga puluh menit yang lalu aku tidak menemukannya."
Contoh yang benar versi 3: dipisah atau dibuat paragraf baru
"Apa kau melihat Anita?" tanya Ario. Matanya bergerak gelisah ke kanan-kiri. Peluh yang menggantung di lehernya yang kokoh, mulai berjatuhan.

"Sudah tiga puluh menit yang lalu aku tidak menemukannya," tambah Ario.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Materi - Artikel - Dialog Tag - Pirsawan"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.