Materi - Dampak Negatif Menulis Kata yang Disingkat-singkat - Sastra Indonesia Org









Dampak Negatif Menulis Kata yang Disingkat-singkat


Sore, guys. Kali sharing-sharing saja, ya. Namun, tetap ada pelajaran yang bisa diambil, lho, hehe.



Teman-teman pernah atau sampai saat kalau chat menulisnya disingkat-singkat, gak? Hayooo, jujur, hehe.

Gini, ya, teman-teman. Saran saya, sebagai penulis meskipun hanya chat-chat-an biasa tetap gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jangan pula disingkat-singkat. Biasakan chat-chat-an menulisnya pakai aturan bahasa Indonesia yang benar, KBBI, atau PUEBI. Karena dengan begitu, ketika menulis sebuah cerita, apapun jenisnya, kalian jadi lebih mudah dan lancar menulisnya. Gak ada lagi singkat-singkatan dalam karya tulis kalian.

Saya amati, mungkin karena sudah terbiasa chat-chat-an pakai bahasa yang disingkat-singkat, ya. Ada beberapa penulis yang karya tulisnya itu banyak sekali kata yang disingkat-singkat. Bukan menjadi bkn, yang menjadi yg, dan menjadi dn, tidak menjadi tdk, dan sebagainya. Cara penulisan seperti itu jelas salah. Apalagi bahasa Indonesia melarang adanya penulisan seperti itu. Di KBBI juga gak ada kata yang disingkat-singkat. Kecuali kalau memang itu ada kepanjangannya, seperti TNI, PHK, STNK, dan sebagainya.


Gak setiap orang atau pembaca juga mengerti apa maksud kata yang disingkat-singkat itu. Nantinya juga bisa menimbulkan kesalahpahaman.

So, buat kalian. Mulai sekarang biasakan menulisnya jangan disingkat-singkat dan pakailah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Yakin, deh. Pasti berdampak juga ke karya tulis kalian. Terus semangat belajar dan berlatih. J

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Materi - Dampak Negatif Menulis Kata yang Disingkat-singkat - Sastra Indonesia Org"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.