Mengenal Onomatope dalam Bahasa Indonesia

 




Istilah onomatope terdengar familiar di telinga penulis, karena dalam penulisan sebuah cerita pasti terdapat suara selain dialog tokohnya. Atau masih asing di pendengaran, tetapi malah sering ditemukan dalam karya. Onomatope sendiri disebut tiruan bunyi. Ya, onomatope adalah istilah untuk menyebut pemberian nama pada suatu kata yang didasarkan pada bunyinya. Istilah ini berasal dari bahaya Yunani, artinya kata atau sekumpulan kata yang bunyinya mirip atau menyerupai sumber aslinya. Bunyi onomatope bisa berasal dari suara manusia, hewan, atau lainnya.

Uniknya, setiap bahasa mempunyai onomatope yang berbeda, tergantung dari bahasa yang sudah terdengar akrab di lingkungan masyarakat. Maka dari itu, tiruan bunyi dari bahasa yang sama sekali tidak dikenal nantinya akan sulit dipahami atau diperkirakan secara tepat serta akurat. Terdapat banyak jenis onomatope dalam bahasa Indonesia di antaranya diambil dari suara benda, suara manusia, ataupun suara hewan. Berikut beberapa onomatope dalam bahasa Indonesia :

Baca juga : Perbedaan Penggunaan Tanda Kurung dan Tanda Kurung Siku

  • Onomatope dari suara manusia

      1. Suara berdecak

Suara manusia pun bisa menjadi sumber onomatope, salah satunya suara saar kita berdecak, seperti cek cek cek.

2. Suara tertawa

Tak hanya berdecak, tertawa terbahak-bahak hingga mengeluarkan bunyi ha ha ha bisa menjadi onomatope.

  • Onomatope suara hewan

1. Kucing

Hewan yang sering dimunculkan dalam cerita karena mayoritas orang memeliharanya ini  saat dipanggil akan mengeluarkan bunyi meong meong.

2. Anjing

Anjing menjadi hewan pelacak yang akan menggonggong setiap melihat sesuatu yang mencurigakan, saat itulah ia menghasilkan bunyi guk guk.

Baca juga : Gunakan Konjungsi Perbandingan dengan Tepat, Ini Perbedaannya!

  • Onomatope dari bunyi benda

1. Suara alat musik

Banyak sekali alat musik seperti kentongan yang mengeluarkan suara tong tong tong saat dipukul. Lalu, gong yang merupakan alat musik tradisional yang termasuk dalam bagian dari gamelan, jika dipukul alat ini akan mengeluarkan suara gong gong. Eits, tapi onomatope tidak berlaku pada suara piano atau gitar yang tidak bisa diperkirakan bagaimana tiruan bunyinya, ya.

2. Suara benda jatuh

Sering sekali tiruan bunyi pyar, buk, dan lainnya terdapat dalam cerita lantaran ada adegan benda jatuh ke lantai dan menimbulkan suara yang memecah suasana.

  • Onomatope berupa kata kerja

Tak hanya menghasilkan tiruan dari bunyi benda, manusia, atau hewan, onomatope juga bisa ditemui dalam bentuk kata kerja. Ada beberapa contohnya, sebagai berikut :

1. Byur

Suara byur dihasilkan dari kata kerja cebur di mana ada benda atau sesuatu yang jatuh ke air.

2. Dor

Kata kerja gedor diambil dari bunyi pintu dipukul keras sampai mengeluarkan bunyi dor atau suara seseorang menembak dengan pistol.

Baca juga : Padanan Kata Bahasa Indonesia dari Bahasa Asing

3. Bruk

Kata ini diambil dari bunyi sesuatu yang terbentur sehingga menghasilkan bunyi bruk. Hemm pasti ada yang sering menggunakannya dalam adegan tubrukan antara pemeran utama pria dan wanita.

4. Brak

Kata ini sering digunakan saat seseorang menggebrak meja yaitu bunyi tangan memukul meja yang menghasilkan bunyi brak.

Nah, itulah beberapa onomatope yang sudah sering digunakan. Eits, tetapi bagaimana penulisan onomatope itu sendiri dan apa saja onomatope yang sesuai KBBI? Kita bahas di artikel selanjutnya, ya!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenal Onomatope dalam Bahasa Indonesia"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.