Mengirim Cerpen ke Media Massa: Ini Tips agar Karyamu Dilirik Redaksi

 


Menerbitkan cerpen di media massa tetap menjadi impian banyak penulis fiksi, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman. Selain sebagai pengakuan atas kualitas karya, pemuatan di media juga membuka peluang lebih besar bagi penulis untuk dikenal luas. Namun, jalan menuju kolom sastra koran atau majalah nasional tak selalu mudah. Banyak naskah cerpen yang ditolak bukan karena isinya buruk, tetapi karena penulis kurang memahami etika dan teknis pengiriman karya ke redaksi.


Untuk membantu para penulis meningkatkan peluang keterima, sejumlah editor sastra dan penulis senior membagikan tips penting dalam mengirim cerpen ke media massa.


1. Baca Cerpen yang Dimuat di Media Tujuan

Langkah pertama dan paling sering diabaikan adalah membaca gaya cerpen yang biasa dimuat oleh media tersebut. “Setiap media punya selera dan karakter yang berbeda,” ujar Rani Kartika, editor rubrik budaya sebuah surat kabar nasional. “Ada yang suka realisme sosial, ada yang lebih suka gaya eksperimental. Kenali pola ini sebelum mengirim karya.”


2. Ikuti Ketentuan Format

Media massa biasanya mencantumkan ketentuan panjang naskah, ukuran font, spasi, serta format pengiriman (email atau pos). Naskah yang tidak sesuai format sering langsung didiskualifikasi. Idealnya, panjang cerpen berkisar antara 800–1.500 kata, kecuali media tertentu yang mengizinkan lebih.


3. Gunakan Bahasa dan Ejaan yang Rapi

Cerpen yang dipenuhi salah ketik, ejaan kacau, atau struktur kalimat berantakan akan menyulitkan editor dan memperkecil peluang untuk dimuat. Gunakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) sebagai acuan dan lakukan penyuntingan mandiri sebelum dikirim.


4. Sertakan Biodata Singkat

Meskipun karya menjadi fokus utama, redaksi biasanya meminta biodata singkat penulis yang ditulis di akhir naskah atau di badan email. Cukup cantumkan nama, kota domisili, dan pengalaman menulis (jika ada). Jangan lupa menyebutkan nomor kontak atau alamat surel aktif.


5. Jangan Kirim ke Banyak Media Sekaligus

Etika dalam dunia penerbitan menuntut penulis untuk mengirim satu cerpen ke satu media dalam satu waktu. Jika cerpen ditolak atau tidak mendapat respons dalam waktu tertentu (biasanya 1–2 bulan), barulah kirim ke media lain. Mengirim ke banyak media secara bersamaan sangat tidak disarankan.


6. Bersabar dan Terus Belajar

Penolakan adalah bagian dari proses. Bahkan cerpenis kawakan pun pernah mengalami penolakan berkali-kali. Gunakan setiap penolakan sebagai bahan evaluasi, bukan alasan untuk berhenti menulis.


Komunitas-komunitas menulis seperti Forum Lingkar Pena, Kelas Cerpen Online, dan Ruang Sastra juga rutin mengadakan sesi bedah karya yang membantu penulis mempersiapkan cerpen sebelum dikirim ke media. Beberapa editor bahkan memberi catatan khusus untuk cerpen yang belum layak muat—jika penulis sopan dan terbuka terhadap saran.


“Media bukan musuh penulis,” ujar Rani menambahkan. “Kami justru ingin menemukan suara-suara baru yang segar. Yang penting, penulis tahu caranya mengetuk pintu dengan benar.”


Dengan memperhatikan aspek teknis, etika pengiriman, dan kualitas naskah, peluang cerpen dimuat di media massa akan semakin besar. Di tengah persaingan yang ketat, ketelitian dan profesionalisme bisa menjadi pembeda yang menentukan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengirim Cerpen ke Media Massa: Ini Tips agar Karyamu Dilirik Redaksi"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.