TUHAN, AJARI AKU MELUPAKANNYA - Alvie M Rizky

TUHAN, AJARI AKU MELUPAKANNYA
Karya : Alvie M Rizky
/storage/sdcard0/.polaris_temp/fImage24629145725.jpeg


Sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, kita adalah satu-satunya hamba yang paling sempurna diantara budak-budak lainnya. Tidak hanya itu manusia telah di berkahi akal untuk berfikir, kemanakah kita harus membawanya. Sedang tubuh hanyalah wadah ruh berpijak di pamah dunia ini dan-- untuk mengendalikan nafsu serta beribadah kepadaNya. Salah saja kita menapakkan rintihan kaki pada lempengan-lempengan aura negatif;  menuangkannya jua ke dalam lubuk dedasar akal, maka sudahlah kita terjerat percikan-percikan dosa dari apa yang telah kita perbuat selama ini tanpa sepengatuan pribadi.


Meskipun manusia di ciptakan terakhir oleh Tuhan; setelah wujud kobaran api dari gejolak amarah neraka. Akan tetapi, dalam jiwa manusia terdapati sebilah tombak--genggaman keajaiban untuk merobak serta memperindah seisi dunia dengan keilmuan nan diturunkanNya berupa akal untuk terus berfikir tersebab duniawi tidaklah berjalan monoton, melainkan terus bersaing dalam kecanggihan ilmu teknologi. Berbeda sangat jauh dengan buatanNya; Cahaya dan Api yang hanya mempunyai satu sifat dalam kehidupan masing-masing. Manusia di ciptakan oleh Tuhan dengan memiliki sifat dari keduanya, dan di bebankan oleh satu dariNya; Amanat.


Tetesan sari pati tanah merupakan--dijadikan benih cikal bakal pembuatan manusia, terdengar menjijikan. Ya, memang. Tapi, apalah daya kita hanyalah hambaNya dan harus tetap berjuang melawan godaan-godaan si pendusta; syaitan. Bahkan pada saat Tuhan menciptakan Adam semua makhluk ciptaanNya diperintahkan untuk bersujud kepada si tetesan sari pati tanah itu. Mengapa demikian? Bukan lain karena di generasi Adam berikutnya akan ada sesosok pemimpin-- pembawa lentera, penerobos kegelapan yang telah lama terlelap di dalam hati-hati manusia; dialah Muhammad SAW. Pun namanya telah terpampang jelas di gerbang pintu firdaus nan telah Tuhan janjikan kepada mereka-mereka yang selalu taat, setia pada ajaranNya dan pemimpin akhir zaman; Rasulullah SAW.


Tidak ada terjemahan menurut saya mengenai nama Tuhan. KepadaNya setiap manusia meminta, padaNya jua mereka berlindung akan azab; siksa yang selalu tersurat dalam setiap bait-bait syairan Alquran. Di setiap helai nan tertera, pun banyak jutaan kisah yang tersirat tentang pengorbanan Rasulullah Muhammad sampai utusan-utusan terdahulu sebelum Beliau berkorban demi kemajuan Agama dan menuntun setiap manusia agar terus berada apik dalam jalan kebenaran Tuhan. Tersebab manusia terlalu mudah terpengaruhi oleh berbagai hembusan, buruk dan baik sebelum mereka jalani pasti akan selalu dicobanya--meski tidak ada kemanfaatan bagi diri mereka sendiri.


Artikel ini ditulis berdasar pengalaman yang telah menjerat penulis di kehidupan nyata. Baik itu cinta, problem solving, broken home- menyatu. Sehingga mengorek inspirasi nan cukup mendalam dari berbagai kalangan yang jua ikut memberi ilmu pengetahuan tentang bagaimana kita menyikapi hidup agar bisa melupakan masalah-masalah tersebut serta dapat terus istiqomah dalam jalan yang Tuhan telah beri kepada kita; beberapa cara menyikapiNya, adalah sebagai berikut:


1. BERSIHKAN HATI, PIKIRAN DAN JIWA DARI BERBAGAI MASALAH YANG MELANDA SEHARI-HARI
/storage/sdcard0/.polaris_temp/fImage27866173658.jpeg


Mungkin berat untuk kita sebagai aktivis baik itu olahragawan, wartawan, dan pekerja-pekerja lainnya.
Setelah mendengar masalah nan melanda sehari-hari.


Memang benar, manusia tidak akan lepas dari kata masalah. Bukanlah manusia yang tidak pernah
terdapati sebuah masalah-- jangan terlalu di bebankan. Karena dari setiap masalah, kita dapat
menambah pola fikir untuk bagaimana cara memecahkan perihal seperti itu.


Dengan kita menghapus sifat-sifat mazmumah; akhlah tercela terlebih dahulu. Dan, kemudian
masukkan sajak-sajak yang tertera dalam kitab Alquran sebetulnya kita dapat dengan mudah
memutihkan seluruh hati. Setelah inti dari tubuh; bersih. Maka dengan sendirinya pula aliran-aliran
suci akan menyebar ke pelosok nadi yang berada dalam jiwa raga manusia.


2. TETAPKAN PIJAKAN PADA KEISTIQOMAHAN; JALAN MENUJU CAHAYA


/storage/sdcard0/.polaris_temp/fImage34293198118.jpeg


Terkadang arus gelombang era modernisasi ini menghantam keras haluan kita yang sedang berjalan
mulus pada heningnya lautan kehidupan. Badai, petir selaksa mendesis-- mengajak jiwa nan masih
penuh kebimbangan; berbelok.


Memang mudah untuk kita mengajak seseorang untuk kembali; memutarkan laju haluan kepadaNya.
Namun, kebanyakan di zaman sekarang ini amunisi motivasi itu-- jelas kurang memadai. harus
diperkokoh dengan jiwa dan, hati yang setia pada keistiqomahan. Dengan begitu, ilmu pengetahuan
dari berbagai pakar dapat kita cermati dan meresap pada kekeroposan tulang belulang keimanan.
Sehingga hidup kita dapat lebih teratur dan tetap pada jalan menuju cahaya.


3. HAPUS MEMORI PAHIT DAN LEPASKAN JERATAN DARI ZONA KENYAMANAN


/storage/sdcard0/.polaris_temp/fImage2990222855.jpeg.


Memori, ingatan, bahkan sebagian besar puitis dan penyair-- disetiap larik ciptaannya senantiasa
tersirat makna akan sebuah keindahan, maupun sebaliknya; disebut kenangan.


/storage/sdcard0/.polaris_temp/fImage27133242172.jpeg


Kenangan merupakan sebuah massa dimana kita pernah terjun bebas menjalani buruk, bahagia,
pahit, dalam menelusuri setiap detik kehidupan yang dirangkum apik di bilik belakang otak manusia.
Kamus besar bahasa indonesia menerangkah bahwa kenangan merupakan segala kesan yang cukup
tajam membekas dalam ingatan, sehingga dapat kita luraikan dan terus menerus teringat akan kesan
yang pernah terdapati dalam kehidupan.


Semua manusia pasti, pernah mengalami akan pahitnya sebuah kenangan. Janganlah kita terpaku;
terbelenggu dengan peristiwa tersebut. Singkirkanlah jauh-jauh, tenggelamkan dalam derasnya arus
gelombang samudera yang setiap pasang surut mendesis. Kita sebagai insan pecinta jiwa raga haruslah
tetap terbang bebas tanpa ada leraian rantai dalam pergelangan kaki serta leher kita. Tetaplah lurus
memandang luasnya dunia dan-- disitulah pasti kita mendapatkan nikmat atas pengorbanan yang
selama ini kita korbankan untuk orang-orang nan selalu mensupport, memeluk kita walau hanya
dalam dekapan motivasi.


Poin kedua tentang adanya issue di kalangan anak-anak muda penerus bangsa yang terlena akan
indahnya firdaus duniawi; zona kenyamanan. Tersebab manusia tidak bisa hidup tanpa adanya
sosialisasi antar sesama pemilik akal pemberianNya. Namun, itu merupakan penyakit yang amat
sadis nan mampu merobek dan menjauhkan kita dari arti kata kesuksesan. Sebaik-baiknya manusia
dialah yang mampu melangkah terus maju tanpa menoleh lagi kebelakang sekalipun Ia tergiur akan
penghasut zona kenyamanan; dialah manusia terhebat yang pernah ada.


Dari beberapa cara menyikapi diri kita di atas, para pegiat pembaca terkhusus penulis sendiri dapat
dengan mudah menjalaninya. Sehingga kita bergandeng tangan bersama menetapkan poros; menuju
indahnya di penghujung cahaya.




/storage/sdcard0/.polaris_temp/fImage3810514198.jpeg
BIODATA NARASI

Alvie M Rizky, Penulis asal kelahiran Kota Kembang; Bandung, 08 Maret 1997. Dia merupakan
penyair muda yang aktif bergiat di beberapa grup sastra media sosial (Facebook, Whatsapp, dll).
Salah satu karyanya telah dijadikan soundtrack oleh musisi sastra maya (Kak Ryu) yang berjudul
SAHABAT dan, dapat didownload di blog resminya randiindie.blogspot.com ingin lebih dalam
mengenal penulis Via Whatsapp 083822366557 dan email alfimrizky18@gmail.com
atau alvaatskiya@gmail.com . “Tanpa Berpuisi Hidup Terasa Terisi”

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TUHAN, AJARI AKU MELUPAKANNYA - Alvie M Rizky"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.