Mengenal Puisi Melipatdus dan Melipatdusku

  •  Puisi Melipatdusku

Puisi Melipatdusku adalah puisi yang merupakan singkatan dari MEnurun LIma emPAt Tiga DUa Satu bersoliloKUi. Menurut KBBI solilokui, ialah sinonim dari senandika (KBBI) wacana seorang tokoh di karya susastra dengan dirinya sendiri di dalam drama yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan, firasat, konflik batin yang paling dalam dari tokoh tersebut, atau untuk menyajikan informasi yang diperlukan pembaca atau pendengar (nomina).

Biasa dalam puisi ini penulis menjadikan dirinya sebagai sesuatu, misal: benda, makhluk hidup lain dan sebagainya, dalam menyampaikan pesan, baik dalam bentuk amarah, rintihan dan sebagainya. Kemudian, yang dimaksud dengan menurun yaitu puisi lipatdus jenis ini, memiliki jumlah bait dan jumlah kata tertentu. Di setiap baitnya dibatasi jumlah larik dan kata. Jumlah bait pada puisi ini berjumlah lima bait.

Judul ditulis dengan huruf kapital.

🌸 Bait pertama

Larik kesatu terdiri dari lima kata

Larik kedua terdiri dari empat kata

Larik ketiga terdiri dari tiga kata

Larik keempat terdiri dari dua kata

Larik kelima terdiri hanya satu kata

(Satu kata di larik kelima harus bisa jadi penegas dan bisa dihubungkan dengan judul)

Baca juga: Yuk, Lipatdus Sambil Buat Puisi!

🌸Bait kedua

Larik kesatu terdiri dari empat kata

Larik kedua terdiri dari tiga kata

Larik ketiga terdiri dari dua kata

Larik keempat hanya satu kata

(Satu kata di larik ke empat bait ke dua harus bisa jadi penegas dan bisa dihubungkan dengan penegas di bait kesatu)

🌸Bait ketiga

Larik kesatu terdiri dari tiga kata

Larik kedua terdiri dari dua kata

Larik ketiga hanya satu kata

(Satu kata di larik ketiga bait ke tiga harus bisa jadi penegas dan bisa dihubungkan dengan penegas di bait kedua)

🌸Bait keempat

Larik kesatu terdiri dari dua kata

Larik kedua hanya satu kata

(Satu kata di larik kedua bait keempat harus bisa jadi penegas dan bisa dihubungkan dengan penegas di bait ketiga)

🌸Bait kelima

Larik kesatu hanya satu kata dengan huruf kapital

(Satu kata bait terakhir harus bisa dihubungkan dengan penegas di keseluruhan penegas dan judul).

Satu kata ini tetap dianggap sebagai bait puisi dengan ketentuan harus terpisah dari kata atau kalimat di atasnya. Terakhir, judul dan setiap larik terakhir dari tiap bait disatukan.

Contoh: 

DALAM RESAH

Karya : Uzwatun Hazanah

Detak waktu melaju tanpa henti

Sementara luka masih basah

Menggores sudut hati

Dalam resah

Sendiri

 

Rindu yang terus menghunjam

Tak kunjung padam

Meski kuredam

Kelam

 

Entah kapan bersua

Bahagia bersama

Selamanya

 

Di sini

Kembali

 

Kunanti

 

Dalam resah sendiri kelam selamanya kembali kunanti


Pemalang, 09 Desember 2019


  • Puisi Melipatdus

 Melipatdus sama halnya dengan puisi melipatdusku, bedanya hanya tidak bersolilokui. Melipatdus merupakan kependekan dari MEnurun LIma emPAt Tiga DUa Satu dengan Kerangka pola:

Baca juga: Materi Puisi Patidusa Sastra Indonesia Org

A

B B

C C C

D D D D

E E E E E

F F F F

G G G

H H

I

 

Susunan pola: 

  1. Baris pertama satu kata
  2. Baris Kedua dua kata
  3. Baris ketiga tiga kata
  4. Baris keempat empat kata
  5. Baris kelima lima kata
  6. Baris keenam empat kata
  7. Baris ketujuh tiga kata
  8. Baris kedelapan dua kata
  9. Baris kesembilan satu kata 

Atau bisa juga seperti ini:

 

A A A A A

B B B B

C C C

D D

E

F F

G G G

H H H H

I   I   I   I   I

Susunan pola: 

  1. Baris pertama lima kata
  2. Baris kedua empat kata
  3. Baris ketiga tiga kata
  4. Baris keempat dua kata
  5. Baris kelima satu kata
  6. Baris keenam dua kata
  7. Baris ketujuh tiga kata
  8. Baris kedelapan empat kata
  9. Baris kesembilan lima kata

Contoh: 

1.      Judul: Gadis Penenun Hujan

Karya: Jivi

Gelisah menadah hujan tak meredah

Atma berdiri untuk melangkah

Diam-diam tersenyum merangkai kisah

Ilustrasi indah

Sejarah

 

Padma

Elok menghiasnya

Nestapa paras cantiknya

Elegi buatnya merah merona

Nabastala membentang awan kelabu mempesona


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenal Puisi Melipatdus dan Melipatdusku"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.