Sajak Kelaparan - Inot




Terdengar siulan dari perut kempis
Melengking dengan menyesakkan jiwa
Dalam denyut nadi nusantara
Tempat peluh membanjiri kota raga

Nasib mengundang airmata
Terbiarkan jerit menafsirkankan
Dengan ronta telunjuk mengeras
Racun-racun bursa pahit jiwa tertuang
Pada bingkai matanya yang mulai kotor
Terserah kau,
Marah, dipersilahkan.
Demi tubuh kurus tanpa pelapis
Demi perut kempis yang terus bersiulan
Aku relakan kau hempas nafasku

Lihat tubuhku,
Kau hanya lepaskan gigimu
Tertampak batang putih di mulutmu
Mencemooh tubuhku yang menjerit
Dengan segala rintihan tanpa nafas

Malang, 12 November 2016


Biodata Penulis:


Inot, nama pena dari Misnoto asal Madura yang menetap di Kota Malang. Kesukaannya dalam menulis puisi saat ia menginjakkan diri di Forum Intelektual Santri (FITRI) Nurul Islam dan juga di Sanggar AKSARA Nurul Islam. Saat ini penulis aktif di UPKM El-Ma’rifah Ma’had Sunan Ampel Al-‘Aly Malang, Komunitas Pena KOMA Malang, Mahasiswa Intelektual (MANTEK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan juga Laskar Pujangga Malang.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sajak Kelaparan - Inot"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.