Arius Kambu Bedah Dua Bukunya: Mengenal Diri dan Merawat Kearifan Papua


SastraIndonesia.com –
Penulis dan pemikir Arius Kambu mengajak pembaca menyelami makna hidup melalui dua karya terbarunya yang sarat makna. Dalam sesi bedah buku yang berlangsung hangat bersama Adib La Tahzan dan Sari Petarukan, Arius membeberkan pesan mendalam yang ia sematkan di balik halaman demi halaman karyanya.

Buku pertama menurut Arius, berisi perjalanan pulang ke diri sendiri. Ia menyebut bahwa manusia sudah dibekali lima panca indra yang jauh lebih canggih dari teknologi secanggih apapun, termasuk iPhone. “Rumah itu diri sendiri. Tempat bertanya terbaik ya diri kita sendiri,” ujar Arius.

Sementara itu, buku kedua mengambil latar budaya Papua Barat Daya, tempat di mana Arius memperkenalkan konsep tradisional tentang lingkungan hidup yang disebut Mos atau air keramat. Dalam diskusi, Arius menekankan bahwa Mos adalah bentuk kearifan lokal yang menjaga kelestarian air sebagai sumber kehidupan, sebuah nilai yang kini kian relevan di tengah krisis lingkungan global.

Menanggapi pertanyaan mengenai pesan utama dari kedua buku, Arius menegaskan: “Buku pertama untuk mengenali diri, buku kedua untuk menjaga dan melestarikan pengetahuan tradisional yang punya kontribusi besar bagi ilmu pengetahuan modern.”

Diskusi ini menjadi oase pemikiran di tengah hiruk pikuk dunia literasi digital. Karya Arius Kambu seolah mengingatkan bahwa tak semua jawaban ada di luar diri; sebagian justru telah tertanam dalam kebijaksanaan yang diwariskan para leluhur.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Arius Kambu Bedah Dua Bukunya: Mengenal Diri dan Merawat Kearifan Papua"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.